I love the top


pemandangan ini sungguh tak terucapkan, ada kebesaranNya disana, ada ucapan syukur disana, ada buah perjuangan yang terkumpul disana. yaaaa itu pemandangan dari puncak gunung, puncak gunung sindhoro 3150mdpl. cukup tinggilah itu gunung. perjalanan yang ditempuhpun hanya sekitar 6jam (kurang dan lebih tergantung si pendaki). udara yang cukup dinginlah ya dibawah 0 derajat kalau malam menjelang. melewati hutan dan melawan serbuan panas dari matahari yang tampaknya begitu dekat dan entah kenapa sesaat itu bukanlah jadi masalah yang penting untuk dijalani. karena ketika kamu berniat menaiki puncak gunung, makanya yang ada di dalam pikiranmu hanyalah puncak, no matter how it takes. 

ada seseorang yang sangat menyukai puncak gunung, dia termasuk pendaki yang easy going saja. mau naik gunung ya naik, bukan orang yang terlalu maniac naik gunung. tapi kalau tidak naik gunung ada kerinduan yang sangat menyiksa kalau tidak ada naik gunung dalam setahun. ya ada yang kurang dalam hidupnya. ya memang entah mengapa menaiki gunung itu memiliki kekuatan tersendiri bagi pendaki. begitu melelahkannya menaiki tanjakan yang hampir kemiringannya 45 derajat bahkan ada yang hampir tegak lurus. tapi itulah kehebatan dari sebuah gunung, dia cukup tau dan memiliki banyak faktor supaya orang yang melihatnya ingin menaiku puncaknya dan bersetubuh dengan badannya yang merupakan sebagian besar adalah hutan dan tanah yang gambut. udara yang nikmat dan juga seperti sebuah aroma candu yang sulit untuk dilewatkan. 

di moment naik gunung berbeda dengan pantai, ya kalau di pantai senja itu sangat menarik untuk dilihat entah kenapa paduan antara senja dan pantai itu sangat cocok, saling melengkapi dan sepertinya porsi keindahannya cukup indah. kalau naik gunung yang paling di nanti adalah sunrisenya, melihat sang surya mengintip dari sudut bumi terjauh di sebelah timur dan berada di posisi berdiri yang tinggi adalah pemandangan yang sangat memuaskan. perlahan warna berserinya tersibak diantara gumpalan awan yang seolah tak ingin terusik oleh hadirnya sang raja hari. warnanya berbeda dengan senja ya kebalikannya. kalau senja perlahan-perlahan memudar dengan warna yang semakin terang tapi matahari terbit dari posisi redup dan perlahan menunjukkan kegagahannya dan kemampuannya untuk memberi kehidupan bagi semua makhluk yang menunggu panasnya. ketika gerombolan awan itu mulai putus asa dan perlahan mereka memisahkan diri seolah memberi ruang dan waktu bagi sang Mentari untuk melakukan tugasnya. entah mengapa nuansanya berbeda tapi mungkin itulah yang membuat semuanya sempurna. pantai- ujung barat- senja yang merona kemudian puncak gunung- ujung timur- sunrise yang cerah. 

ya bersyukur bisa menikmati keduanya dan mencintai keduanya. semuanya sempurna keduanya saling melengkapi keduanya tidak saling bersentuhan tidak pernah bertemu tapi mereka berdua memberikan kesempuranaan dari kata 'indah' akan ciptaan yang Maha Kuasa. sungguh epic. ternyata 2 hal yang sangat jauh berbeda bisa memberi kebahagiaan meski mereka tidak pernah bertemu atau bertegur sapa, berdiri ujung ke ujung dan tidak menuntut sesuatu apapun. mereka saling melengkapi meski tak pernah bersama cukup menarik. ya menarik, memberi keindahan, membuat orang-orang terkesima dan menuliskan banyak hal yang sangat menakjubkan dari kehadiran mereka senja dan pagi. ya senja dan pagi tak pernah bertemu, tak pernah bersama tapi memberikan kesempuranaan bagi orang yang melihatnya. 

between sunrise and sunset

Komentar

Postingan populer dari blog ini

coklat dan bunga di Valentine

Kekecewaan yang berdampak BURUK