iseng-iseng

Im looking at me (the mirror?)
[catatan untuk seorang teman]
            Banyak perempuan, banyak  cinta, banyak kisah dan banyak pelajaran tentunya. Cerita hidup tak akan berhenti ketika kamu kehilangan perempuanmu, cintamu, mimpimu atau sesuatu yang membuatmu menggebu-gebu untuk meraihnya. Sudah cukup familiar ketika orang banyak berkata kalau life must goes on, ya aku setuju juga dengan kalimat ini tapi kok nadanya begitu mudah dan simple ya? Apa memang segampang itu untuk pass the day? Se-ringan itukah untuk melewati 1 hari dengan permasalahan yang belum kelar? Kinerja otak dan perasaan memang kadang berlawanan, hanya saja hati mempunyai peran yang juga dominan, apakah hati kita bisa mengatakan must goes on atau seperti aku saat ini yang dari tadi belum beranjak dari sini? Yaah aku salah satu dari sedikit orang yang lebih cenderung untuk lebih lama terdiam di tempatku ketika orang lain mulai menata kembali, memperbaharui lagi atau menggantikan sesuatu yang sudah mengecewakan atau tidak sesuai baginya. Hmmm… what everlah toh aku lebih memilih untuk tidak beranjak dan memperhatikan mereka saja dari jarak ini saja.
Maaf, paragraf diatas memang agak berantakan dan tidak jelas arahnya mau dibawa kemana ^^v. Sepertinya kita bisa mulai menyusun kalimat yang benar dari sini.
            C.I.N.T.A, dari awal mengenal kata ini dan sampai sekarang, aku masih penasaran dan terus mencoba untuk memahami arti kata ini. kata orang: cinta itu tak terdefenisi, cinta sulit dimengerti kalau tidak dijalani secara langsung, cinta mengubah banyak hal, dan cinta tidak pernah mati. Wooww….. hebat ya, menurutku juga cinta adalah tambang uang yang paling up to date dan tidak ada matinya. Coba saja pikirkan sekian banyak buku-buku terjual habis dan jadi best seller ketika membahas tentang cinta, kehidupan cinta, basa-basi cinta, warna-warni cinta, dan banyak bahasa-bahasa muluk lainnya yang dipakai menjadi judul buku yang ber-tema-kan cinta tersebut, dan MERDEKA kalau ternyata buku itu lariss dan terjual habiss, padahal sang penulis juga belum tentu memahami tulisannya sendiri apalagi menghidupkannya dalam perjalanan cinta nya. Okelah itu sedikit pandanganku tentang cinta dan dunia teori ini. yup pertama aku setuju kalau memang ada benarnya orang berkata bahwa cinta lebih mudah dipahami ketika kita mengalami dan menjadi tokoh utama di dalamnya dan bukan hanya bicara hal-hal yang normatif atau hanya dunia ide dari sebuah kata “cinta”. Jujur ya bagiku, meskipun sudah mengalami beberapa kali dan menjadi pemeran utama dalam sebuah kisah cinta, yang kudapati bukanlah semakin mengerti tentang cinta tapi Semakin tidak mengerti dan kehilangan makna dari CINTA tersebut !!! jika bicara tentang dinamika percintaan jelas aku mengerti, kasmaran, berantem-baikan, cemburuisme – posesif, yang katanya warna-warni dari CINTA. Tapi tetap aja kondisi yang dialami ketika kehilangan CINTA sama saja seolah memulai dari NOL lagi, ketika cinta mulai lebur dan pudar sangat besar dampaknya bahkan Tuhan pun tidak lagi dianggap ada ketika kehilangan orang yang kita cintai. Hadeeehhh ternyata CINTA bisa jadi senjata makan tuan juga (bahaya!)  T U H A N L A H C I N T A aduuh kalau baca dua padanan kata ini tampaknya tak bisa di komentari jadi kita sepakati dan biarkan 2 kata itu tetap dan hidup sekali lagi TUHANLAH CINTAJ
Prinsip dan kemutlakan yang aku alami kalau cerita tentang cinta adalah, akan lebih greget dan lebih mengena makna CINTA ketika aku mendapatkannya dengan perjuangan dan banyak pengorbanan dibanding cinta itu sendiri yang datang dan menjemputku. Egois sih memang, namun faktanya seperti itu. Sebagai lelaki adalah wajar mengaku sebagai seorang pecundang ketika usaha dan upaya untuk mendapatkan seorang perempuan yang dituju ternyata gagal, ya sementara waktu itu pria akan mendeklarasikan dirinya sebagai the looser. dan wajar saja kalau dampak yang di berikan kepada si Looser ini cukup besar dan kadang menjerat sampai waktu yang tidak ditentukan, rasanya untuk hidup pun jadi sia-sia. Semua yang harusnya jadi kesenangan entah itu kegiatan atau hobi rasanya jadi hambar, bawaannya males dan pengen sendiri yaaa begitulah cowok (tapi ga tau gimana seorang playboy menghadapi ini, hemat saya dia pasti akan cari perempuan baru. Gampang!!) tapi sayangnya penulis gak berbakat jadi seorang playboy. Oh my God kadang jengkel dengan banyak pria yang mempermainkan cinta dan dengan mudah gonta-ganti pasangan dalam waktu sesaat dan tak lebih dari 1 sks, tapi bagi pria yang bener-bener tulus malah realitanya berbeda jauh (nasiib…nasiib…)
Agak bingung juga sih,  kira-kira kenapa perempuan lebih banyak yang merasa nyaman ketika dekat dengan cowok hanya sebagai status teman atau yang lainnya. Tampaknya banyak alasan bagi perempuan untuk menunggu waktu dan memberi diri untuk dimiliki oleh orang lain (ini yang cowo sulit untuk mengetahuinya). Yang jelas perempuan membutuhkan ku (pria) dan begitu juga dengan mereka pria membutuhkan perempuan.
(semoga kalimat di paragraf ini agak mendingan haahahahahahaha)

            Para pakar bahasa dan sastra sangat pintar ketika memakai bahasa alegoris ataupun analogi atau mengibaratkan tentang hidup (hidup itu ibarat kapal yang berlayar, hidup itu ibarat pohon yang bertumbuh, hidup itu ibarat layang-layang, hidup itu ibaratnya pinang dibelah dua (nah loh??) dan hidup itu ibarat =kehidupan= itu sendiri) ternyata benar manusia adalah makhluk yang istimewa, memiliki daya pikir dan perkembangan pemahamannya terus menerus berlanjut tapi tetap hidup yang kita pahami hanya akan berkutat di bumi ini saja. Kehidupan buatku terlalu mudah jika di ibaratkan, yang aku tahu hidup yang kujalani ini cukup ribet dan mengasyikkan. Banyak pertanyaan juga menampar kiri kanan dan mondar mandir di depan pemikiranku. Apa arti hidupku di dunia ini? apa gunanya aku untuk diriku? Haduh haduh pusing dah kalau sudah mempertanyakan diriku tentang hidup, bisa-bisa jadi gak pengen hidup si kehidupan ini :D pastinya aku bersyukur bisa HIDUP ! ! ! cara pandang yang berbeda-beda dan berubah-ubah sudah berbaris berderet di pikiranku entah yang mana yang akan keluar duluan dan kebingungan apalagi yang disampaikan  untukku. Oh iya tadinya tulisan ini mau di isi tentang aku yang melihat aku, tapi ternyata prakteknya cukup jauh berbeda dan tidak mendarat , HA HA HA HA. Pusing dah jadi penulis memang tidak mudah apalagi membuat alur yang baik dan benar dan baik di mata Tuhan, haahahaha… ya sudah tulisan ini berakhir disini, selamat bertanya-tanya dan senyum sinis dengan tulisan yang gak jelas ini, semoga hidupmu di syukuri oleh Tuhanmu J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

coklat dan bunga di Valentine

Kekecewaan yang berdampak BURUK

Si Conanwati