me, myself, and Rim

the biggest enemy is our self, begitu para pemikir dan para pengamat karakter dan sikap manusia, ya mungkin quote ini muncul berdasarkan pengalaman yang berulang dan menjadi sebuah kesimpulan pribadi yang menjadi konsumsi umum.. 

kenapa kalimat tersebut mencuat dan menjadi kalimat yang paling sering dipakai ketika seseorang dalam menjalani kehidupannya? apakah orang lain juga ga termasuk? mereka yang berusaha menjatuhkan kita dengan sindiran, dengan yg anggap sepele, tidak memperhitungkan? bukankah itu juga berdampak bagi pengembangan diri pribadi? bukankah relasi kita dengan orang lain adalah sebuah kebutuhan? meskipun disaat yang sama orang lain bisa menerkam juga menusuk kita dari belakang? ya bukan berarti aku tidak setuju dengan quote yang tersebut di awal tulisan ini, tapi saya pribadi juga tidak memutlakkan hal tersebut.

ber-relasi dengan orang lain itu sangatlah penting. mereka ku sebut dalam bahasaku seperti udara yang keluar masuk di paru-paru. kadang paru-paru itu kosong dan kadang berisikan udara, meski udara hanya sesaat saja keluar masuk justru itu yang membuat kita tetap hidup. tak akan bisa melepaskan diri dari tatanan kemanusiaan yang sudah menjadi sebuah kodrat bagi kita, ya para ahli menyebut kita makhluk sosial. makhluk yang saling bergantung satu sama lain, kemudian di kembangkan dengan istilah yang saling menguntungkan "simbiosis mutualisme" namun terkadang yang dominan adalah "homo homini lupus" yakni manusia justru menjadi serigala bagi sesamanya, saling memakan, menjatuhkan, memanfaatkan. aku menyebutnya sebuah keseimbangan. 

bicara tentang keseimbangan dan adanya dualisme yang menjeratku memakai judul me, myself and Rim. kenapa seolah 3 persona yang berbeda? tetapi sebenarnya hanya 1. bagaimana aku bisa mendeskripsikannya? apakah memang setiap orang memiliki 2 karakter yang berlawanan di dalam 1 tubuhnya? ya masing-masing memiliki 2 sifat yang berbeda hanya saja dominan haruslah salah satunya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

coklat dan bunga di Valentine

Kekecewaan yang berdampak BURUK