Si Conanwati

Tuhan menciptakan banyak orang dengan menempatkan mereka di suku tertentu, keluarga tertentu,dan Tuhan begitu sangat hebat membuat sebuah relasi antar pribadi yg bahkan tidak memiliki hubungan darah sama sekali.
Dan bukan hal yg mengherankan lagi ketika dalam kehidupan ini kita menemui orang-orang yg kita anggap sebagai keluarga dan juga kita anggap sebagai bagian dari diri kita di dalam menjalani kehidupan ini.
Kali ini pria itu mengguratkan kalimat melalui ketikan smartphone nya sembari mengikuti rapat, namun karena begitu teringat sesuatu hal menarik dia lagsung menuliskannya.
Pertama kali melihat wujudnya adalah tahun 2007 ketika mereka sma sama menanjakkan kaki di asrama sebuah universitas ternama di Jogjakarta. Alisnya tegas, memperhatikan orang dia akan melihatnya dari ujung ke ujung. 
Kayaknya sih galak, itu seru pria itu dalam hatinya. Tapi mereka cepat kompak karena sesama dari pulau yg sama(maklum anak rantau) dan lagi meski mreka di suku yg berbeda tapi mereka punya fam yg sejenis (ya agak ribet menjelaskannya disini)
Ada kesamaan kami dia suka detektif Conan (Shinichi Kudo) tapi dia lebih maniak katena mengoleksi dan suka membacanya berulang ulang (mungkin dia pikir bisa menjadi sosok ran dalam komik itu, atau setidaknya memiliki cowo seperti Shinichi) semntara pria itu hanya suka sebatas suka dan membacanya pun melalui komik online.
Dan lagi dia suka srpakbola bahkan suka menonton (asalkan yg main MU) dan dia suka ac.milan sama dengan pria itu, meskipun dia hanya doyan sama kegantengan Nesta.
Ya sebegitunyalah dia suka dengan klub MU, bahkan dia juga punya mantan yg sesama gila fans MU (ini jujur g usah dibahas karrna bisa memacu tingginya alis mata si gadis itu)
Dia sangat suka dengan ikan tapi bukan berarti dia tidak pemakan ikan seperti pria itu.
Dia akan nangis kalau ikannya mati tanpa pesan, dan semenjak keluar asrama dia mulai mengurus aquarium kecilnya dan setiap ada yg berknjung pasti dia membangga banggakan itu smua (hmmm)
Dia orang yg gampang marah tapi mudah juga untuk memperbaiki keadaan, disamping galak dia juga mudah nangis.
Bahkan adik adik tingkat juga agak seram melihat tatapan matanya dengan alisnya yg menjulang tinggi.
Aduh banyak sekali sbenarnya yg mau di tuliskan disni, karena begitu banyak hal yg mereka jalanin bersama. Silih berganti (tidak pada makna sebenarnya)
Namun hal yg paling sakit adalah ketika Tuhan ternyata memanggil ayahnya tercinta, meski memang hubungan mereka tidak begitu sma seperti hubungan ayah dan putri pertama (yg ideal) tapi kepergian sang ayah sangat berpengaruh terhadap senyumannya. Tangisnya pun layaknya seorang putri yg kehilangan ayah. 
Sekarang dia sudah jadi pendeta pastinya dia sudah dewasa dalam hal itu (meskipun dia memang belum pacaran dan menikah. Hahhahahaa)
Tapi dia selalu Dikangenin oleh pria itu. Setiap ada waktu pasti disempatkan untuk bertemu meski jarak perjalanan ke medan sana ckup 3 jam saja hahha.
Yg pastinya mereka akan selalu menjadi teman, sahabat dan tuyang beyuyang yv akan selalu menjalin komunikasi itu.
Dan benar bahwa Tuhan begitu kerennya dalam menjalinkan sebuah relasi antar orang yg tidak saling mengenal dan tanpa ada ikatan darah. 
Dan hubungan yg seperti itu akan berbuah disepanjang masa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

coklat dan bunga di Valentine

Kekecewaan yang berdampak BURUK