Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

untuk apa bertanya?

siang ini setelah menyantap makan siangku (tentunya ayam lauknya), aku mencoba menjadi yang pertama memulai pembicaraan dengan pria itu yang sekarang tampaknya semakin sibuk dengan persiapan-persiapan menjelang natal. aku ajak dia berbicara but i pretend that this conversation not important for me (padahal penting). dia mulai menunjukkan gesture tubuhnya bahwa dia sudah siap untuk mendengarkan apa yang kuceritakan. baiklah pikirku, berarti dia serius dan sedang tidak terganggu pikiran apapun. begini... (aku mulai bercerita latar belakang sebelum aku bercerita inti permasalahannya) ... nah setelah itu lanjutku. aku menyadari kalau ternyata perasaan ke dia tidak sekuat perasaan sebelumnya, entah kenapa kali ini terlalu banyak pertikaian yang terjadi mungkin itu karena jarak saja tapi ternyata bukan, ternyata keras kepala yang sepertinya berimbang sehingga ketika terjadi gesekan, tidak ada jalan keluar dan akhirnya diam satu sama lain, yaa diam adalah satu-satunya cara untuk mendingin

just listening

pada suatu ketika aku melihat seorang pria termenung diantara kesibukannya yang seolah berganti dan tak pernah habisnya. entah apa yang dia kerjakan daritadi setelah menyelesaikan pekerjaan rutinnya membuat bahan diskusi, kegiatannya juga tak jelas menonton tv tetapi sambil mendengarkan lagu dari mp3 laptopnya, sambil bermain candy crush juga (dasar pria sok multi tasking bisikku).  kemudian selang waktu dia melihat recent updates dari stupidphone nya, ada beberapa teman bbmnya yang heboh teriak-teriak "wisuda!". selang beberapa menit dia ngecek lagi, masih sama kebisingan yang muncul-muncul di ru nya. sesaat dia terngiang dan membuka folder fotonya waktu wisuda tahun lalu, tidak ada hingar bingar yang mencolok hanya beberapa anggota inti dan beberapa orang terdekat yang muncul ditiap gambar tersebut, katanya dalam hati "SEDERHANA" but it feels like heaven falling to the ground ya jatuh dijogja itu surga katanya (sepertinya pria ini mulai stres karena tugas yan

tanggal 13 dan sudah 4 tahun = my fav 17 #everlast #maybethelast

mungkin ini tulisan terakhir (mungkin) karena memang terlalu banyak dan tampaknya tak habisnya peristiwa yang ingin kuceritakan tentangnya maksudku tentang mereka. dari awal saya sudah pernah menuliskan bahwa mengawali kisah mereka, pria itu meyakini bahwa alam mendukung keputusannya ketika dia akan memadu janji dengan perempuan unik itu, dan dari situ segala sesuatunya di mulai. perlu pembaca ketahui bahwa sebelum hubungan mereka terjalin, pria itu termasuk sosok lelaki yang terlalu suka dengan kesibukan yang di suka terutama dengan teman. tambah lagi ketika itu si pria ini sedang aktif-aktifnya di dalam badan eksekutif mahasiswa di kampusnya. dan itu juga masih terjadi ketika mereka sudah memiliki status yang jelas. terkadang pria itu beralasan pekerjaan dan bahkan kadang jarang sekali menyapa perempuan itu di lingkungan kampus, tapi meskipun begitu seluruh kampus dan organisasi kegiatan mahasiswa di kampus itu sudah tau, ya bahkan juga kadang jadi bahan pembicaraan di kalangan dose

REASON

People come into your life for a reason, a season or a lifetime. When you figure out which one it is, you will know what to do for each person. When someone is in your life for a REASON, it is usually to meet a need you have expressed. They have come to assist you through a difficulty; to provide you with guidance and support; to aid you physically, emotionally or spiritually. They may seem like a godsend, and they are. They are there for the reason you need them to be. Then, without any wrongdoing on your part or at an inconvenient time, this person will say or do something to bring the relationship to an end. Sometimes they die. Sometimes they walk away. Sometimes they act up and force you to take a stand. What we must realize is that our need has been met, our desire fulfilled; their work is done. The prayer you sent up has been answered and now it is time to move on. Some people come into your life

me, myself, and Rim

the biggest enemy is our self, begitu para pemikir dan para pengamat karakter dan sikap manusia, ya mungkin quote ini muncul berdasarkan pengalaman yang berulang dan menjadi sebuah kesimpulan pribadi yang menjadi konsumsi umum..  kenapa kalimat tersebut mencuat dan menjadi kalimat yang paling sering dipakai ketika seseorang dalam menjalani kehidupannya? apakah orang lain juga ga termasuk? mereka yang berusaha menjatuhkan kita dengan sindiran, dengan yg anggap sepele, tidak memperhitungkan? bukankah itu juga berdampak bagi pengembangan diri pribadi? bukankah relasi kita dengan orang lain adalah sebuah kebutuhan? meskipun disaat yang sama orang lain bisa menerkam juga menusuk kita dari belakang? ya bukan berarti aku tidak setuju dengan quote yang tersebut di awal tulisan ini, tapi saya pribadi juga tidak memutlakkan hal tersebut. ber-relasi dengan orang lain itu sangatlah penting. mereka ku sebut dalam bahasaku seperti udara yang keluar masuk di paru-paru. kadang paru-paru itu kos

25th years

Gambar
ulangtahun itu sebuah ritual yang sangat menyenangkan, seolah menjadi rutinitas ucapan syukur setiap tahunnya. moment spesial secara pribadi dan biasanya menjadi kenangan yang selalu diingat. aku ingat sewaktu kecil ulangtahun ke 9 (kalau gak salah). aku merasa seperti seorang raja diantara anak-anak kecil yang lain. pakai topi, duduk di depan sendiri dan ditengah, baju dan pakaian yang baru, kemudian hiasan-hiasan yang dibuat hanya untuk aku, dan teman-teman duduk di tikar dengan manisnya. semua mata tertuju kepada saya (hahahahhha, kebanggaan).  ahk beneran betapa indah masa-masa ulangtahun ketika masa kecil.  kemudian sang waktu berjalan terus tanpa menghiraukan itu moment terbaik atau tidak, dia tetap berlalu begitu saja, memang dah si waktu ini ga memihak siapapun. tapi aku suka dia. semakin hari tahun tambah tahun, ritual itu pun berlangsung sedemikian rupa, semua berjalan begitu-begitu saja. ketika sesuatu berjalan berangsur-angsur maka makna dari rutinitas itu akan berkura

sedikit tugas teater (dulu)

TEATER : Our job Suasana begitu ribut di cafeteria lantai 1 gedung agape, banyak mahasiswa yang berkumpul dan melakukan kegiatan mereka masing-masing. Aku memfokuskan diri kepada satu kelompok orang yang sedang berdiskusi di meja yang dijadikan mereka sebagai tempat untuk berdiskusi. Selanjutnya aku semakin tertuju pada seseorang yang menjadi salah satu anggota kelompok tersebut, dia seorang gadis dengan wajah bersih dan kulitnya putih cerah tapi tidak seperti orang yang pucat, tinginya sekitar 167cm dan badannya lumyan menarik perhatianku. Aku mengamatinya selama lebih kurang 15 menit dan selama itu aku melihat banyak hal yang dilakukannya selama mengikuti diskusi bersama temannya. Diawal aku memperhatikan dia kelompok ini(termasuk dia) sudah mulai berdiskusi dan tampaknya sudah ada hasil yang tingal dipindakan kecatatan masing-masing orang. Dia duduk disebelah teman dikirinya dan didepannya ada seoarng lagi. Dia menulis dan menulis sepertinya dia begitu serius dengan apa yan

i'm 'no where' neither 'now here'

katanya ' waktu' akan setia untuk menemanimu memperoleh sesuatu, atau melupakan sesuatu, atau menantikan sesuatu, atau menghilangkan sesuatu, atau mengubah sesuatu?  ahk kejam kali si waktu itu.  -waktu itu gratis tapi sangat berharga - waktu itu berharga dan tidak bisa kembali - waktu itu mutlak namun selalu saja sulit untuk menyadari keberhargaannya coba aku bisa berteman dengan waktu, coba saja aku bisa bertegur sapa sebelum dia berlalu, atau kami punya waktu untuk duduk bersama sambil menyeruput secangkir teh atau saling bertukar pikiran tentang apa yang terjadi dengan 'hidup'. kalau saja 'waktu' seramah itu, mungkin akan banyak orang yang tidak akan melakukan kesalahan, tapi tentu juga ketika waktu tidak cuek dengan yang kita alami maka akan banyak sekali orang yang membuang-buang waktunya dan tentu berulang-ulang melakukan kesalahan, karena pikirnya waktu akan bisa di ulang. ya ya ya ternyata waktu memang harus seperti itu, waktu harus cue

Lucid Dream - i wish i can control my dreams

Lucid Dream, Singkatnya, Lucid Dream adalah keadaan dimana kita sadar kalau kita sedang bermimpi. Dengan kata lain, tujuan penelitian ini adalah membuat seseorang dapat masuk ke keadaan lucid dream secara sadar dan sesuai keinginan. Lucid Dream terbagi dua. 1.Dream Initiated Lucid Dreaming (DILD) adalah keadaan saat kita sadar kita sedang berada dalam mimpi SAAT sedang di tengah mimpi. Ini lebih sering terjadi, dan ini lebih ke arah kebetulan. 2.Wake Initiated Lucid Dreaming (WILD) adalah keadaan lucid dream yang disengaja. Oneironaut adalah orang yang bisa bebas menjelajahi mimpi, dan menurut penelitian, keadaan ini seharusnya dapat dilatih! Ada beberapa tokoh sejarah yang tercatat sebagai Oneironaut. Salah satunya, untuk contoh, adalah Richard Feynman, peraih nobel fisika yang terkenal saat berhasil menemukan kenapa Shuttle Chalengger meledak. Dia seorang Oneironaut natural, bisa dibaca di catatan-catatannya di bukunya. Bagaimana cara menjadi oneironaut? Richard Feynman men

me and my friends

Gambar
ahhhh gambar ini, memori ini, kerja keras ini, keringat ini, pengurasan otak ini, bulan-bulan pertemanan ini. ahk tunggu sebentar, lagi ada kerusakan pada jaringan saraf neuron di otak hahahha *pendingdulu ya kita coba mulai lagi. ada sekitar 98 orang (seharusnya) yang telah dipilih untuk melakukan pekerjaan yang berlangsung selama seminggu. ada beberapa teman yang sudah ku kenal sebelumnya, sudah dekat sebelumnya. dan lebih banyak lagi orang baru yang baru ku kenal dan kuketahui. ya ini lah pertemanan, ini yang membuat aku suka untuk memperbanyak teman, mengidolakan pertemanan dan menempatkannya diantara hal-hal yang jadi proritasku yang lainnya. 

i spend the 'time' by writing

yeah i spend my spare time with my blog. good enough and also bad enough. sometimes the idea floating, but sometimes it's drawning. menulis itu katanya gampang gampang sulit, hmmm gampangnya dikit, sulitnya yang banyak. moment yang paling menggairahkan untuk menulis adalah ketika ada suasana baru ada pengalaman baru, ada bahagia ataupun kadang karena kesedihan yang tak terucapkan. ya saya setuju ketika semuanya berlabuh kepada tulisan. tulisan itu punya kekuatan yang ajaib menurutku. melalui tulisan kita bisa dibuatnya terbang, lewat tulisan kita bisa menjadi orang lain atau menjadi diri kita sendiri. tulisan itu membebaskan, terbebas, bebas, lepas dan tak terkungkung oleh satu ikatan.  saat menulis banyak yang menuangkannya begitu saja ya benar semuanya lepas begitu saja tanpa disadari bahkan terkadang di waktu setelahnya kita mungkin berpikir dan tidak menduga: kapan aku menulis seperti ini? kenapa aku bisa membuat tulisan aneh, tulisan bagus, tulisan tak jelas seper

Pandora's Box

       dulu ketika pertama kali menuangkan pikiran melalui tulisan pria itu sangat fasih dalam pemakaian istilah-istilah kata yang sangat rumit dan yang jarang dipakai orang-orang dalam pembicaraan. bercerita tentang hal yang hanya sebuah utopia dan hal lainnya yang mungkin sekarang istilah-istilah yang pernah dipakainya itu sudah terlupakan. ya tapi sepertinya pria itu sudah berubah istilahnya mungkin ber 'transfigurasi' menjadi sosok yang lain. menjadi pribadi yang berbeda, mungkin diubah oleh pengalaman sehingga ada peng-erosian karakter atau sikap bahkan mungkin sifat. mungkin terlalu muluk kalau dia dikatakan berubah hanya karena cinta, ahkk tidak.. itu terlalu dangkal buatnya. lantas apa? kenapa begitu drastis perubahan itu? apakah yang menyebabkan dia terus mengernyitkan dahinya ketka melihat kenyataan yang tampaknya hanya ilusi di depan matanya? atau bukan ilusi tapi sebuah delusi? ahk sepertinya makin susah untuk memahami pria itu. seperti tak ada tujuan, tapi anehnya

never ending memories :D

Gambar
un-describe so many things, many memories, struggle, painful and everything about life i've learned here. the weather, kind people, the ancient, heritage, and many others.

I love the top

Gambar
pemandangan ini sungguh tak terucapkan, ada kebesaranNya disana, ada ucapan syukur disana, ada buah perjuangan yang terkumpul disana. yaaaa itu pemandangan dari puncak gunung, puncak gunung sindhoro 3150mdpl. cukup tinggilah itu gunung. perjalanan yang ditempuhpun hanya sekitar 6jam (kurang dan lebih tergantung si pendaki). udara yang cukup dinginlah ya dibawah 0 derajat kalau malam menjelang. melewati hutan dan melawan serbuan panas dari matahari yang tampaknya begitu dekat dan entah kenapa sesaat itu bukanlah jadi masalah yang penting untuk dijalani. karena ketika kamu berniat menaiki puncak gunung, makanya yang ada di dalam pikiranmu hanyalah puncak, no matter how it takes.  ada seseorang yang sangat menyukai puncak gunung, dia termasuk pendaki yang easy going saja. mau naik gunung ya naik, bukan orang yang terlalu maniac naik gunung. tapi kalau tidak naik gunung ada kerinduan yang sangat menyiksa kalau tidak ada naik gunung dalam setahun. ya ada yang kurang dalam hidupny

how do you live your life ? ? ?

Jangan bicara dan mengumbarkan sebuah KEBAHAGIAAN bila kau tidak tahu bagaimana rasanya KEDUKAAN itu seperti apa. Entah kenapa melihat yang terjadi hari ini 17 februari 2014 hati pria itu bergejolak bukan berarti itu mengubahnya menjadi manusia yang tidak tahu diri no and big NO. Semua orang memiliki banyak alasan untuk menjadi bahagia dan hanya sedikit orang yang bisa bertahan dan menerima sebuah kesakitan dan kedukaan, kehilangan orang yang di kasihi dan lain sebagainya. karena masing-masing orang juga menurut pria itu memiliki tema kedukaannya sendiri, mengapa seperti ini? mengapa se SAKIT itu? apakah artinya?  dulu pria itu pernah mengalami kehilangan yang sangat menyedihkan dan sampai saat ini kehilangan seorang ayah yang di cintainya dan di sayanginya melebihi dirinya sendiri sekitar 12 tahun yang lalu. tak terbayangkan saat itu kalau dengan kehilangn itu pria tersebut sempat terjatuh dan mulai menghindari kata Tuhan dari mulutnya dan dari kosa kata hari-harinya. karena mema

I'm number 2

Gambar
entah mengapa ketika ditempatkan melayani di kota Batam hanya ada satu hal yang terlintas di benak pria itu. yakni angka '2'. ya angka 2 tampaknya menjadi ciri khasnya tipee karakternya juga tipe 2, anak ke 2, dan yang berhubungan dengan angka 2 cukup menyeringai kehidupannya. huruf ke 2 dari alpabet B. bogor dan kota batam menjadi 2 kota yang sangat menarik baginya. disana dia menemukan banyak teman dan selalu dengan segala pengalaman baru yang berbagai variasi tersendiri yang sekaligus mengajarkan tentang kehidupan itu sendiri. proses yang dia jalani tidak jauh dari angka 2. kemudian huruf ke 2 terakhir (kayaknya ini pemaksaan :D ) Yogyakarta menjadi satu-satunya kota yang sangat mahal untuk diubahkan menjadi sebuah kenangan.  ya cerita di mulai ketika memasuki tanggal 7 di bulan awal tahun yang tidak ada seorangpun yang tau akan terjadi apa saja di dalam tahun yang baru ini. waktu baru, ruang yang baru dan tempat yang baru. ya semoga hidup lebih memberikan banyak dam

yang terbaik dengan yang terbaik (never meet)

Gambar
tampilan sore hari itu mengingatkanku (meski tak kusampaikan) pada wajahmu yang merona setiap kutatap matamu, yaa langit sore di kala kuta mulai juga merona dengan paduan gelapnya langit dan jingganya sisa-sisa sang raja antariksa yang tersisa membuat nuansa Bali pada saat itu begitu syahdu, begitu angkuhnya dia seakan tau bahwa moment itu akan menjadi salah satu moment terbaik yang bisa kulihat dan kita lihat bersama. meski di saat itu juga yang kita pikirkan adalah apa yang kita jalani, bukan memikirkan jauh kedepan kalau momen pada saat itu adalah one of the best of us. ada kalanya kita manusia berpikir bahwa kebahagiaan itu adalah ketika kita menikmati hidup dengan orang yang kita cintai, tapi tunggu dulu tidak sedangkal itu makna dari sebuah kebahagiaan bila disandingkan dengan cinta. ya gmna ya menjelaskannya, cuma yang jelas adalah ketika masih ada kata cinta, maka kebahagiaan ada di dalamnya. mungkin ini yang lelaki itu ingin sampaikan melalui gambar senja/sun set di pan

just another perspective

lying awake in the middle of the night when the world is almost dead with the rain drops dripping one by one it feels as if the sky is raining my tears; fear, that’s what keeping me awake, as i close my eyes and try to slam it shut, it begins to creep and crawl all over my senses, starting with the most obvious andbranching out to all corners of the mind; why? what? how? so many questions, yet very few answers, as the mindspins its intricate web over my confidence, leaving me high and dry, gasping for breathand keeping me wide awake; as i lay on my back with myhands under my head, staring at the darkened ceiling,uncertain and confused; it was not supposed to be like this, no one mentioned a word about this, staring vacantly at the darkened ceiling,i could not sleep; trying not to lose myself,my mind keeps thinking aboutthe if’s and the probabilities, without a care about the present; and in the end, it was all a little too much to take, as